Menagih Rencana Tuhan

Sudah tepat satu bulan dari hari syukuran wisuda.
Banyak yang bilang masa setelah wisuda adalah masa yang sebenarnya. Tapi sudah satu bulan lewat ini saya masih belum mengerti masa yang sebenarnya itu seperti apa. Pendapat lebih frontal lagi adalah ada yang berkata masa setelah wisuda adalah masa dimana pelepasan pengangguran secara massal. Mungkin dari dua pendapat yang berbeda, saya lebih setuju pendapat yang terakhir.

Begitu banyak para wisudawan wisudawati tiap tahunnya tapi itu tidak didukung oleh jumlah lowongan tiap tahunnya. Sebetulnya lowongan pekerjaan itu banyak, tapi manusia ini cenderung ingin memperoleh hasil yang terbaik. Jadi sepertinya harus saya pertegas, lowongan perusahaan yang baik yang jumlahnya sedikit.

Saya termasuk orang yang ambisius, Saya mungkin termasuk golongan seperti itu, entah itu hal - hal yang saya cita-citakan atau itu karena dorongan kuat dari orang tua. Orang tua selalu berharap untuk kerja di "perusahaan A" saja, gaji dan tunjangan besar atau "perusahaan B" lah yang sudah besar punya cabang dimana - mana. Padahal "perusahaan A dan B" ini belum membuka lowongan, kadang meskipun ada itupun bukan lowongan yang sesuai dengan jurusan yang telah diambil.

Apa harus menunggu ? Menunggu perusahaan tersebut membuka lowongan. Tentu semua orang tidak akan berbuat demikian bukan. Meskipun saya termasuk orang yang ambisius, pasti saya berpkir ulang kalau harus menunggu untuk sesuatu yang tidak pasti. Selagi menunggu pasti ada usaha untuk mencari perusahaan lain untuk dilamar.

Nah ini berakibat pada tes - tes interview, saya jamin pasti tidak ada orang yang menjawab seratus persen kejujuran. Banyak yang diantaranya berbohong. Seperti yang telah beberapa kali saya lalui, ketika ditanya lebih memilih "perusahaan A" atau "perusahaan ini". Pasti akan saya akan menjawab "perusahaan ini" dengan beberapa alasan yang saya anggap masuk akal, padahal dalam hati saya lebih memilih "perusahaan A".

Dari situ apa boleh dikata. Sesuatu yang harus selalu dipegang yaitu usaha. Daripada menunggu sesuatu yang tidak pasti, mending melakukan suatu usaha. Tuhan mungkin mempunyai rencana lain dan percayalah rencana itu pasti indah. 




No Response to "Menagih Rencana Tuhan"

Posting Komentar