Ambengan Brother

Tidak sengaja bertemu temen - temen kost SMA di LA Indiefest'11 dari kiri Adi Pratama ( sekarang kuliah di HI UI), Ikwan ( kuliah di teknik Informatika UB, tapi sekarang lagi cuti, sekarang kerja sebagai fotografernya Saint Loco), dan saya. Sebenarnya ada satu orang lagi yang belum sempat terfoto yaitu Firdy ( sekarang sudah kerja di Indosat ). Sukses buat kalian semua teman !! Semoga ke depan kita bisa bertemu lagi, dan bertukar pengalaman sukses lagi.

Lahirnya K48 Movie Production

( Koko Yuwono, Saya, Novi , Apiph Fahri Amirullah, Alvariesta, Kartika Rizqimaulida, Rian Intan )

Harus Bisa !!

Hari ini Open House Laboratorium, ini oleh - olehnya
Laboratorum yang berdiri sejak tahun 1986 dengan nama awal Laboratorium Pengendalian Proses. Tapi sejak 1 Maret 2000 nama tersebut diubah menjadi Laboratorium Perancangan dan Pengendalian Proses (PERDALPRO) berdasarkan Surat Keputusan Rektor no 0643.1/K03/KP/2000. Laboratorium yang diketuai oleh Prof. Ir. Renanto, MS., Ph.D mempunyai fasilitas – fasilitas antara lain Level control (termasuk flow control) --> PH control -- [armfield], Temperature control -- [armfield], PH meter -- [inoLab], Hysys 2004.1, Matlab 6.1, Lindo, Lingo 5.0, Milis khusus alumni dan anggota Lab Perdalpro.

Info lebih lanjut klik disini,


Semoga diberi kelancaran masuk ke sini, Amin

Bengawan Solo Coffee : Quality Comes First

Istirahat sebentar, ngopi - ngopi dulu di


Tagline :

Bengawan Solo Coffee continues to inspire consumers who are passionate coffee drinkers.
We valve our consistent and high quality coffee beverages as a service to our discerning customers.
Our addiction to perfection will continue to extend beyond our services because we believe that good coffee is good life.

thank you brewing with
bengawan solo coffee




Saya , Addam Muhammad "The Banery", Rafly Mohamad "The Banery", Alexander Sitohang, Made Hana Savitri, Egi Tama Putra "The Banery", Karna Bratha, Abraham Arif on LA Light IndieFest'11 FESTIVESOUND


Konsep adalah Syarat Utama Photo Studio

Kamera ready, baterai full, siap untuk mengikuti workshop hari ini. Workshop hari ini diadakan oleh temen – temen dari Forest Kaskus ( Fotografer Regional Surabaya Kaskus ), dengan materi “ Workshop Studio Lighting “ dengan pembicaranya yaitu Afrizal Hutasuhut (Photografer Professional Jakarta). Lokasi di rumah Yudha Handika ( Mahasiswa Despro 2008 yang banting setir dari landscape ke model).

Seluruh peserta workshop berkumpul di stasiun Gedangan sebelum menuju ke lokasi, mengingat lokasi yang belum banyak oranng mengenalnya. Pukul 10.00 semua peserta tiba di lokasi. Acara dibuka oleh Rahadian Prabowo ( TS Forest Kaskus).

Langsung kepada materinya,
Alat - Alat yang harus disiapkan untuk foto studio adalah

1. Lampu studio adalah flash light yang kelihatan menyala tersebut adalah modeling light yang terdapat bersama dengan studio light

2. Backdrop studio

3. Reflektor antara lain
1. Standar reflektor, pencahayaan bersifat langsung yang keras. Menghasilkan kontras tinggi antara highlight dengan shadow.
2. Soft box, gunanya melunakkan lampu standard reflektor, sehingga tidak terlalu keras. Menghasilkan kontras rendah antara highlight dengan shadow,
3. Ring flash, sesuai namanya, bentuknya seperti cincin, dipasang di ring lensa kamera. Fungsinya untuk foto makro meminimalisasi bayangan, atau untuk foto orang supaya di mata nya ada garis flash melingkar
4. Payung : hamper sama fungsinya dengan soft box, dll

( Lampu studio, Standard Reflector, Softbox, Ring Flash, Payung )

Macam Macam lampu berdasarkan kegunaannya adalah
1. Main light : Lampu utama dari studio, biasanya terletak di depan
2. Fill Light : Lampu sampingan yang biasanya letaknya berlawanan dengan main light.
3. Highlight : Lampu dari atas
4. Hairlight : Lampu yang menerangi rambut

Poin penting yang bisa saya ambil dari workshop ini adalah
Syarat utama dalam foto studio adalah bukanlah penempatan lampu. Teknik penempatan lampu itu bisa belajar, seperti awal kita belajar kamera, awalnya kita buat bokeh bingung, tapi lama lama karena belajar akhirnya bisa.

Syarat utama dalam foto studio adalah konsep. Konsep harus disudah ada di kepala sebelum pemotretan. Jangan sampai masuk studio, kita belum ada konsep, segimana cantiknya modelnya, pasti taruhan 1 jam pasti bosen. Konsep harus kita pikirkan benar benar, Kita punya konsep, kita perlu diskusikan juga dengan modelnya, mulai pakaian sampai aksesoris sekecil-kecilnya. Kita tanya, model stuju tidak, kalau tidak setuju kita cari model lain. Dan jangan pernah memaksakan model.

Dokumentasi :
Pak TS nampang
Sesi materi

Persiapan

Praktek

Sesi Narsis
GDP, Monyidh, Jansen

Danbo ( Backlight studio photo)

Temukan Karaktermu dalam Menulis

Kali ini saya kembali mendapatkan kesempatan untuk berbincang-bincang dengan penulis sukses, Boim Lebon.


Profil singkat Boim Lebon,
Nama asli adalah Sudiyanto, Lahir di Jakarta 17 Juli 1967. Pernah kuliah di Institut Sosial dan Ilmu Politik Jakarta Jurusan Jurnalistik. Mempunyai hobi menonton film komedi. Boim yang bercita-cita menjadi wartawan ini juga pernah membuat naskah drama dan menyutradarainya. Ia pernah meraih juara ke-3 dalam pementasan drama Tolong karya Putu Wijaya di Teater IKIP Jakarta dalam rangka pesta Bulan Bahasa. Beberapa buku yang pernah ditulis Boim yaitu Kejarlah Daku Kau Kuangkot, Trio Bebek, yang terkenal adalah serial Lupus bersama dengan Hilman.

Berikut perbincangan saya dengan bang boim :
Saya : Bang apa saja sih kendala - kendalanya untuk menulis ?
Bang Boim : Awalnya saya menulis dulu kendalanya banyak, mulai menentukan tema, setelah tema dapet, saya punya banyak gambaran ide yang akan saya kembangkan, tapi masalah baru muncul, saya bingung menyatukan semua itu, akhirnya yang terjadi saya tidak buat apa-apa.

Saya : Trus bagaimana bang untuk mengantisipasi hal tersebut?
Bang Boim : Kalo udah kayak gitu, saya dulu menemui senior senior, saya meminta minta tips dan trik dalam tulis menulis, akhirnya alhamdulillah saya sudah bisa mengatisipasi hal tersebut.

Saya : Berapa lama sih bang waktu yang dibutuhkan untuk menjadi penulis yang profesional?
Bang Boim : Untuk menjadi penulis profesional memang sih membutuhkan waktu yang lama, tidak bisa instan, butuh proses, tapi soal berapa lamanya, itu bergantung orangnya, yang paling penting dibutuhkan disiplin diri.

Saya : Bang boleh tahu g, pengalaman yang paling berkesan apa di bidang menulis ini?
Bang Boim : Menulis buku dengan mas Hilman dalam serial lupus kecil. Pada saat itu mas Hilman adalah pengusaha yang terkenal tapi tak habis pikir mengajak penulis kecil seperti saya.

Saya : Buat tema - teman di ITS bang, bisa bagi kiat-kiatnya?
Bang Boim : Jangan males, jenuh dan kapok dalam dunia tulis menulis. Terus mencoba, coba berbagai karakter, gaya tulisan kalian sampai akhirnya kalian menemukan karakter , gaya yang sesuai dengan kalian. Akhirnya pembaca juga akan mengenali karakter kalian.

Saya dan Bang Boim

Belajar Menulis Populer Lewat POISEDON

Ruangan pasca sarjana ITS hari ini menjadi rame karena dipenuhi peserta poisedon. Poseidon merupakan seminar nasional kepenulisan populer yang diadakan oleh BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) ITS. Poisedon ini mengambil tema"Be a Populer Writer Not Only a Dream" dengan menghadirkan pembicara yang tidak asing lagi di bidang kepenulisan populer yaitu Boim Lebon dan Asma Nadia.


Acara dibuka oleh Presiden BEM ITS, Dalu Nuzlul Kirom. Dalam sambutannya beliau berkata, "Menulis itu seperti MLM (Multy Level Marketing), pahalanya mengalir terus". Setelah itu, masuklah pada sesi pertama dengan pembicara Boim Lebon. Boim Lebon menyampaikan materi secara kocak sesuai dengan pembawaannya, hal ini tidak lepas juga dari karya - karyanya yang humoris seperti, Trio Bebek, Kejarlah Daku Kau Kuangkot, dan yang terkenal adalah serial Lupus

Dengan materi Mendongkrak Motivasi Untuk Menulis Karangan Populer, penulis sekaligus mantan produser RCTI tersebut menjelaskan, "Menulis itu mudah, yang terpenting adalah kemauan dan intensitas untuk selalu mencoba.Karena menulis itu bukan bakat tapi keterampilan yang bisa diasah". Selain itu untuk mendatangkan ide banyak yang kita bisa lakukan seperti, menonoton film, membaca buku, mengembangkan imajinasi setelah melihat sesuatu, dan masih banyak lagi


Selanjutnya sesi kedua oleh Asma Nadia dengan materi Menulis dan Menerbitkan Karangan Populer itu Mudah. Beliau menegaskan, "Tidak ada yang namanya orang malas, yang ada hanyalah orang yang tidak punya motivasi. Motivasi harus dicari dan mulailah menulis dengan hati". Penulis Emak Naik Haji dan Jilbab traveler tersebut juga memaparkan kesalahan - kesalah biasanya terjadi di penulis pemula, mulai dari judul, opening tidak menarik bertele - tele dan ending tidak berkesan.

Acara ditutup dengan pemberian hadiah kepada para peserta yang sebelumnya diberi tantangan oleh Boim yaitu menuliskan kisah hidup mereka yang paling berkesan. Selanjutnya, peserta diberi kesempatan untuk berfoto dan meminta tanda tangan pembicara.

Foto - foto lainnya :
Penulis Muslimah
Sesi Tanda Tangan

Makasih banyak buat teman teman BEM yang telah mengundang saya,

Endah N Resha, Bermusik itu Bercerita

Setelah penampilan Endah N Resha saya berkesempatan mewawancarai mereka,

Endah N Rhesa adalah project musikal yang terbentuk dari akustik gitar, bass dan vokal. Warna yang mereka bentuk dari tiga instrumen ini adalah folk, jazz, blues, rock and roll dan ballads.

Awalnya mereka berdua dipertemukan di sebuah band yang pada awalnya berkonsep rock pada tahun 2003 awal. Ternyata mereka mempunyai kecocokan dalam hal bermusik. Pada tahun 2004, mereka membuat suatu project musical dimana tujuan dari musik mereka adalah ingin bahagia. Mereka ingin dalam bermusik itu bercerita. "Apapun musiknya, kita mainkan berdua dan bercerita", tutur Rhesa Aditya yang banyak terinfluence oleh gitar akustik seperti, Jack Johnson, Dave Matthews,dan musisi folk ballad lainnya.

Sekarang mereka masih dalam label sendiri yaitu REE ( Resha Endah Earproject ). Kedepan mereka bakal manarik band - band yang mereka suka atau sealiran dengan mereka. "Karena seperti kata Efek Rumah Kaca, kita percaya bahwa pasar itu bisa diciptakan", tutur Endah Widiastuti sebagai vokalist sekaligus gutaris dalam duo ini.

Endah N Resha menyatakan kagum dengan mengenai bangunan gedung robotika yang mempunyai arsitektur yang modern dan keren, dan ditambah lagi penonton stay dari awal sampai akhir mereka main. Pesan mereka untuk mahasiswa yang ingin terjun di industri musik adalah tetep kreatif dan jangan pernah menyerah, meskipun industri musik kadang naik turun tapi yakinlah karya-karya yang kreatif dan jujur akan diterima masyarakat.

Foto - foto lainnya :

Resha (Bassist)

Endah (Vocalist +Guitarist)

Selalu Kompak

We and Endah N Resha
Pramudito Aji W, Imaniar Cahyani, EndahN Resha, Alexander Sitohang, Dany Pratama Putra


Mengenal Lebih Jauh tentang Industri Musik

Ilmu ini saya dapat setelah mengikuti workshop Yamaha Rolling Stone Live Music Biz On Campus Tour 2011 oleh Wendi Putranto, selaku Executive Editor Rolling Stone.

Definisi Industri musik adalah industri yang menciptakan, menampilkan, memproduksi, melindungi, melestarikan musik.

Dalam dunia musik ada pembagian pembagian jobnya meliputi :
1. Manager Artis : Pihak yang mengelola dan mengembangkan karir artis serta menangani aspek bisnis artis secara kesinambungan.

2. Personal Manager
: Membuat perencanaan karir , membangun imej band, melakukan publikasi, mencari kontrak rekaman menjalin hubungan dengan pers, mengatur jadwal latian, konser, dll.


3. Bussiness Manager
: Mengelola keuangan dan membayar honor kepada artis dan manager crew, serta mengembangkan bisnis mereka.


4. Road Manager
: Pihak yang bertanggung jawab mengforganisasi dan mengatur segala keperluan artis selama tour.


5. Entertaiment Lawyer :
Pihak yang menjaga dan membela kepentingan karir artis di industri musik saat berhadapan dengan kontrak.

6. Produser Rekaman : Pihak yang menciptakan, membentuk, manajamkan konsep musik dari artis sesuai visi bagi sebuah album.

7. Label Rekaman : Brand atau merk dagang yang diasosiasikan dengan proses pemasaran rekaman musik. Mereka mengelola prose produksi, manufaktur, distribusi, promosi dan hak cipta rekaman musik.
Label digolongkan menjadi 4 yaitu :
1. Major Label
Untuk di indonesia, disebut National Major label. Contohnya : Nagaswara, Trinity Optima, Musica.

2. Vanity Label
Label yang dimiliki artisnya sendiri secara indipenden. Contoh :Magnet Music (The upstairs), Apocalypse Rekord (Koil).

3. Indie Label :
Semua label rekaman yang tidak tergabung dalam major label adalah indie label. Mereka tidak menjual dan menyebarluarkan rekaman musik yang dirilis lewat jalur distribusi yang dikuasai major label danmembangun distribusi alternatif.

4. Net Label

Rolling Stone Live Music Biz On ITS Surabaya

06 April 2011. Institut Teknologi 10 November Surabaya didatangi oleh Yamaha Rolling Stone Live Music Biz On Campus Tour 2011.

Rolling Stone Live Music Biz On Campus Tour adalah tur lokakarya (workshop tour) sehari di kampus-kampus terkemuka membahas bisnis dan industri musik yang menargetkan calon musisi (artis/anak band), manajer, produser, pengusaha bisnis hiburan, label rekaman, promotor musik serta peminat musik pada umumnya sebagai peserta.

Acara ini menjadi semakin seru dan gemerlap dengan kehadiran para pembicara yang akan membagi ilmu dalam workshop dan coaching musik. Nama-nama pembicaranya tidak asing lagi dari barisan musisi-musisi Indonesia yaitu Ridho Slank dan Marcell.

Acara dimulai pukul 14.00 yang bertempat di gedung robotika. Antusiasme mahasiswa ITS cukup besar, terlihat dari sebelum acara dimulai, kursi - kursi yang tersedia sudah terisi penuh. Acara ini dipandu oleh Wendi Putranto, selaku Executive Editor Rolling Stone. Sebelum dimulainya workshop, beliau menjelaskan sekilas tentang industri musik.

Selanjutnya, sesi workshop oleh
Ridho Slank dan Marcell. Dalam sesi workshop ini bersifat sesi tanya jawab. Penonton tak berhenti mengacungkan tangannya hingga akhir workshop. Dalam workshop ini mereka lebih menghimbau untuk selalu membeli musik yang asli dan bukan yang bajakan.


Acara ditutup oleh penampilan EndahNresha, musisi yang beraliran jazz akustic. Penampilan EndahNresha ini justru yang ditunggu tunggu oleh para penonton.

Behind the scene :

Barisan tengah paling depan :
sebelah kiri Pramudito Aji W, Alexander Sitohang, Imaniar Cahyani, Bangku kosong (saya)

Danbo : Sebuah Cerita

Pulang dari job-joban fotografi, mampir dulu ke rumah mas hadnys. Diskusi dan topik pembicaraan masih tetap tidak jauh - jauh beda dengan hal - hal yang berbau fotografi. Ada kesamaan antara saya dan mas hadnys dalam hal fotografi, yaitu sama - sama menyukai memotret danbo.

Danbo sudah saya jelaskan pada postingan sebelumnya, bila belum baca bisa, klik disini

Sebuah hasil jepretan seorang amatiran , berjudul "Sebuah Cerita".

Layaknya orang pacaran, semua berjalan dengan penuh kemesraan, kemana mana selalu berdua,

Sampai suatu saat pun tiba, terjadi suatu pertemuan

Danbo A meminta mengakhiri hubungan dengan danbo B

Tanpa alasan yang jelas, akhirnya danbo A pergi meninggalkan danbo B

Percaya tidak percaya, danbo B harus bisa menerima kenyataan pahit ini

to be continued