Selamat Menunaikan Ibadah Puasa 1432 H


The Excotic City, Palembang

Palembang is the capital city of South Sumatra Province in Indonesia. Palembang is one of the oldest cities in Indonesia with a lot of history as a capital of a maritime empire. Palembang is the second-largest city in Sumatra after Medan and the seventh-largest city in Indonesia.

Landscape of palembang :

The front of Sultan Mahmud Badaruddin II Mosque

Another Angle of Sultan Mahmud Badaruddin II Mosque

The great of Ampera Bridge

Activity at Musi River, Palembang

Tipe Tipe Tidur Peserta Study Excursion 2011

Lagi lagi Study Excursion 2011, saya tidak pernah bosan membahas acara ini, karena banyak sudut sudut pandang yang bisa saya sharekan di blog. Perjalanan 10 hari ini banyak menciptakan kenangan kenangan yang sayang buat dilupakan, jadi kali ini saya akan mensharekan tentang tipe tipe tidur peserta Study excursion 2011.

Tipe Pertama,
Tidur versi biasa
Model Masita ( titut )

Tidur versi lapar
Model Dimas Ardiyanta ( aming )

Tidur versi serakah
Model Faundry Gaung Rizki ( Gaung )

Tidur versi tidak pada tempatnya
Model Rika Mariani

Tidur versi cari jodoh
Model Pradnya Yessa

Tidur versi menyelam
Model Nosky Piranti

Tidur versi imut
Model Anggoro Eko ( Toro )

Tidur versi iklan sampoo
Model Putu Riani P ( Ari )

Tidur versi cemberut
Model Fitrilia Hajar P ( Hepi )

Tidur versi sayang bantal
Model Leli Ambarwati


Tidur versi mimpi kotor
Model Karna bratha

Semoga teman - teman yang fotonya sewaktu tidur saya publish tidak marah, saya hanya ingin menciptakan suatu catatan tentang perjalanan study excursion ini, agar kita bisa selalu ingat momen momen ini.

Biar adil, saya juga ikut andil
Tidur versi demam
Model Dany Pratama Putra





K48 Narsis di Study Excursie 2011

Posisi sekarang di gedung pengendalian kontrol, di ruang meeting, menunggu waktu jam shift selesai dan menggunakan fasilitas wifi gratis. Tidak ada kerjaan, saya gunakan waktu sekitar 15 menit ini untuk menulis blog.

H-14 setelah Study Excursie 2011 berakhir, SE 2011 merupakan hajatan terbesar angkatan yang diadakan mulai tanggal 25 Juni 2011 - 5 Juli 2011. Ini merupakan momen terakhir angkatan K48 sebagai ajang kumpul - kumpul se - angkatan.

Perjalanan dimulai pada hari jumat tanggal 24 Juni 2011, pukul 21.00 pm, dengan menggunakan jasa bus mandala
Tiba di PT Semen Batu Raja pada 26 Juni 2011, dan pada keesokan harinya melakukan kunjungan pabrik di sini,
Setelah melakukan kunjungan, segera melanjutkan perjalanan ke PT Tambang Batubara Bukit Asam. Malam harinya tiba di Bukit Asam,
Sambutan hangat dari pihak Bukit asam, keesokan harinya setelah kunjungan pabrik, K48 diundang untuk mengikuti gala dinner bersama karyawan PT. Pertambangan Batu Bara Bukit Asam

Kembali lagi malam harinya, melanjutkan perjalanan ke Palembang.
Sesampai di palembang sambutan alumni ITS begitu besar,
Keesokan harinya, rombongan dipisah, sebagian di PUSRI, sebagian lagi di Pertamina Plaju
Setelah kunjungan, K48 kembali pulang ke pulau jawa,
Perjalanan tidak langsung pulang ke Surabaya, tetapi masih berhenti dulu di Jakarta dan Bandung. Di bandung digunakan sebagai acara angkatan sambil menikmati keindahan kota bandung dari puncak

Keesokan harinya, K48 melakukan kunjungan di teknik kimia ITB
yak sudah setengah 4 sore
Sekian,
Tulisan agak acak acakan, keburu buru biar gak ketinggalan shuttle bus, ikut shift soalnya

Perjalanan Crude ke CDU IV

Dalam pengolahan minyak bumi, PT. Pertamina RU V mempunyai 2 CDU (Crude Distillation Unit) yaitu CDU IV yang mempunyai kapasitas 200 MBSD dan CDU V yang mempunyai kapasitas 60 MBSD.

Karena keterbatasan pasokan minyak bumi dari Handil dan Bekapai, maka CDU IV juga mengolah minyak bumi dari tempat lain yang berasal dari dalam dan luar negeri. Sebelum masuk ke CDU IV, minyak bumi dicampur (blending) dahulu sampai mencapai spesifikasi umpan yang mendekati desain CDU IV dan produk yang diinginkan.

Umpan berupa Crude Oil dipanaskan melalui serangkaian penukar panas yang memanfaatkan panas dari produk fraksionator. Temperature awal pemanasan ini adalah 110 oC. Sebelum memasuki HE, crude diinjeksikan air dan deemulsifier. Penambahan air bertujuan untuk melarutkan garam–garam dalam minyak, sedangkan deemulsifier berguna untuk memecah emulsi crude dengan air sehingga air dalam fasa minyak mudah dipisahkan.

Crude kemudian dihilangkan kandungan garamnya menggunakan unit desalter. Desalter adalah bejana horisontal dengan alat pemisah air dalam minyak berupa lempengan medan listrik. Air yang terpisah selanjutnya dikirim ke Sour Water Stripper untuk diregenerasi sedangkan crude yang keluar dari Desalter kemudian memasuki rangkaian HE. Keluaran HE kemudian dipanaskan dalam furnace sehingga temperaturnya mencapai 315 oC yang menjadi temperatur crude masuk kolom.

Gambar Desalter
Produk Overhead Gas (O/H) yang keluar dari puncak kolom diinjeksikan NH3 dan UNICOR-LHS (corrosion inhibitor). Gas amonia berfungsi untuk menetralisir air yang terkondensasi pada accumulator boot dan untuk mempertahankan pH pada range 7–9, sedangkan corrosion inhibitor berfungsi untuk melindungi sistem overhead dari korosi. Kondensat O/H gas yang terdapat di dalam accumulator selanjutnya dialirkan dalam Stabilizer Column untuk memisahkan fraksi LPG dan fraksi naphta.

LPG dikirim ke LPG Recovery Unit, sedangkan fraksi naphta dimasukkan ke dalam Naphta Splitter untuk dipisahkan antara Light Naphta dan Heavy Naphta. Selanjutnya Light Naphta dikirim ke storage untuk kemudian digunakan sebagai komponen blending produk premium, sedangkan Heavy Naphta sebagian diumpankan ke Naphta Hydrotreater sedangkan yang sebagian lagi disimpan dalam Heavy Naphta Storage.

Kerosene yang merupakan produk samping, dikeluarkan dari tray 18 dan 19 dikirim ke Kerosene Stripper untuk dipisahkan antara kerosene dengan fraksi ringan yang masih terbawa. Kerosene yang telah terpisahkan fraksi naphtanya dimasukkan dalam storage. Fraksi LGO yang merupakan produk antara tray 32 dan 33 dikirim ke LGO Stripper untuk dipisahkan antara fraksi LGO dengan fraksi ringan yang terbawa. Produk LGO dimasukkan kedalam storage dan digunakan sebagai komponen blending ADO. Fraksi HGO yang merupakan produk dari tray 34 sampai 44 dikirim ke HGO Stripper untuk dipisahkan antara HGO dengan fraksi ringan yang terbawa. Stripping dilakukan dengan injeksi Low Pressure Steam (LPS) 10 kg/cm²-g. Produk bawah HGO Stripper dikirim ke tangki penyimpanan. Reduced Crude (Long Residue) yang tidak dapat difraksinasi lagi pada tekanan atmosferik diumpankan kedalam High Vacuum Unit II (HVU II).

Selamat Ulang Tahun Titut

Segenap kontingen kerja praktek Balikpapan mengucapkan, "Selamat Ulang Tahun buat Masita Fardini Akbarina, atau yang biasa dipanggil Titut yang ke 21, semoga sehat selalu dan program dietnya berhasil , tetap jangan lupa makan - makannya "

Titut dengan Kue Tartnya
Tiup Lilin



Dari ki-ka : Ayu Ratna Sari, Putu Riani Pradyandari, Masita Fardini, Fikriyan Amirillah, Alfariesta Gusti (foto 1), saya (foto 2)

Refinery Planning and Optimation

Bangun pagi, sholat, mandi dilanjutkan sarapan dan berangkat. Rutinitas ini bakal saya lakukan di hari - hari aktif selama kerja praktek di Pertamina RU V.

Hari ini merupakan orientasi yang pertama, yaitu di bagian Refinery Planning and Optimation Function. Fungsi ini mempunyai tugas menyiapkan dan menyajikan perspektif perekonomian kilang Balikpapan., seperti melaporkan data - data statistik mengenai evaluasi produk, hasil blending crude dan administrasi serta mengembangkan perencanaan yang ada dapat memaksimalkan pendapatan berdasarkan pasar dan kondisi kilang yang ada. Dalam hal ini Refinery Planning and Optimation berkedudukan sebagai Planner dan kilang sebagai Doer (objek).

Refinery Planning and Optimation Function ini membawahi 3 section yaitu
1. Refinery Planning Section
Membuat rencana pengolahan bulanan dan tahunan serta potensi pengolahan dan perencanaan crude. Dalam menjalankan tugasnya, ditunjang oleh perangkat program komputer yaitu Linier Programming. Salah satu bentuk programnya adalah GRTMPS (Generalized Refinery Transportation Marketing Planning System).

Contoh tampilan GRTMPS

2. Budget and Performance Section
Mengkoordinir perencanaan Anggaran Biaya Operasi (ABO) di semua fungsi dan bagian di Refinery Unit V dan mengevaluasi pencapaian realisasi nya dalam kurun waktu tertentu serta melakukan audit terhadap ABO tersebut dan melakukan evaluasi terhadap realisasi pengolahan kilang PU V terhadap perubahan crude oil serta harga crude maupun produk.

3. Supply Chain & Distribution Section
Mengatur penjadwalan crude yang diolah setiap harinya kepada bagian produksi, menyampaikan realisasi pengolahannya dan mengatur penjadwalan blending produk serta rencana penyalurannya.


Peta penyaluran crude dari pelabuhan ke kilang

Sejarah Singkat PT. Pertamina RU V

Balikpapan adalah salah satu kota di provinsi Kalimantan Timur. Kota ini memiliki sebagian besar bukit bukit, sisanya merupakan daerah datar yang sempit, sungai kecil serta pesisir pantai. Kondisi tanah di kota ini bersifat asam (gambut) serta dominan tanah merah yang kurang subur.

Sebagaimana layaknya wilayah lain di Indonesia, kota ini juga beriklim tropis. Kota ini berada di pesisir timur Kalimantan yang langsung berbatasan degan Selat Makasar, memiliki teluk yang dapat dimanfaatkan sebagai pelabuhan laut komersial dan pelabuhan minyak.

Berbicara soal minyak di Balikpapan tidak terlepas dari perusahaan - perusahaan minyak besar di sini, mulai dari badan milik negara hingga milik swasta. Perusahaan minyak milik negara yaitu PT . pertamina RU V.

Singkat cerita tentang materi yang saya dapat pada pertemuan pertama kerja praktek di PT. Pertamina RU V mengenai sejarah singkat tentang perusahaan ini.


Berawal dari ditemukannya sumur minyak di Sanga-Sanga pada tahun 1897, maka pada tahun 1922 mulai dibangun kilang di Balikpapan yang kemudian disebut sebagai Kilang Balikpapan I. Setelah mengalami kerusakan berat dalam masa perang dunia II (1940-1945) perbaikan dan rehabilitasi mulai dilakukan tahun 1946, kemudian secara berturut-turut dibangun Penyulingan Minyak Kasar I (PMK I), Unit Penyulingan Hampa I / Heavy Vacuum Unit I (HVU I), Wax Plant, PMK II, PMK III serta unit-unit yang termasuk dalam proyek pembangunan Kilang Balikpapan II yaitu Hydroskimming Complex (HSC) dan Hydrocracking Complex (HCC).

Kilang Unit Pengolahan V Balikpapan terletak di Teluk Balikpapan yang menempati areal seluas 2.5 Km2. Kilang UP V awalnya didisain untuk mengolah crude Handil dan Bekapai, namun saat ini mengolah berbagai macam crude (mix crude) baik lokal maupun impor, antara lain : Sepinggan, Senipah, Bunyu, Nanhai, Forchados, Belida, Bacho, dll.

Produk-produk Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dihasilkan oleh Kilang Balikpapan berupa : Motor Gasolin (Bensin/Premium), Kerosin (Minyak Tanah), Avtur, Solar, Minyak Diesel, dan Fuel Oil. Sedangkan produk-produk non BBM berupa: Liquified Petroleum Gas (LPG) dan Lilin (Wax).

Adapun kronologis pembangunan dan perkembangan Kilang Balikpapan adalah sebagai berikut:
Tahun 1897–1922 : Ditemukan beberapa sumber minyak mentah dibeberapa tempat di Kalimantan Timur.
Tahun 1922 : Unit PMK I dan II didirikan oleh British Petroleum.
Tahun 1946 : Rehabilitasi PMK I dan II menjadi PMK III karena rusak berat akibat perang dunia II.
Tahun 1949 : HVU I selesai didirikan oleh SHELL Indonesia yang dirancang oleh Mc-Koe dengan kapasitas pengolahan sebesar 12.000 bbl/day.
Tahun 1950 : PMK I dan Wax Plant yang merupakan unit saling berhubungan selesai direhabilitasi, dengan kapasitas pengolahan PMK I adalah 25.000 bbl/day.
Tahun 1952 : Unit PMK II selesai direhabilitasi oleh SHELL Indonesia yang didisain oleh ALCO dengan kapasitas pengolahan 25.000 bbl/day.
Tahun 1954 : Modifikasi unit PMK III sambil menaikkan kapasitas produksi sebesar 10.000 bbl/day. Sekarang unit ini sudah tidak digunakan lagi.
Tahun 1973 : Modifikasi dari Wax Plant sehingga mencapai kapasitas produksi 175 Ton/Day.
Tahun 1981 : Kilang Balikpapan II mulai dibangun dengan disain dan paten dari UOP Inc.
November 1981 : Penetapan kontraktor utama yaitu Bechtel Inc (Inggris) dengan konsultan supervisor Procon Inc (AS).
01 November 1984 : Peresmian Kilang Balikpapan II oleh Presiden RI.
Tahun 1995 : Up Grading Kilang Balikpapan I yang terdiri dari Unit PMK III dan HVU I menjadi Crude Distilling Unit (CDU) V dan HVU III.
Tahun 1996-2008 : Perbaikan-perbaikan secara berkala (Turn Around/TA) tetap dilakukan, rehabilitasi unit Platforming pada Hydroskimming Complex akibat kebakaran tahun 2001, serta pembangunan Flare Gas Recovery Plant dan Hydrogen Recovery Plant pada Hydrocracking Complex tahun 2006.

Behind The Scene
Foto ini diambil setelah pengambilan Alat Pelindung Diri (APD). Dari kiri - kanan : Ayu Ratna , Alvariesta, Masita, Fikriyan Amirillah, dan Saya. Fotografer : Putu Riani


Siap untuk orientasi