Berbicara lewat foto


Fotografi bisa disebut juga salah satu alat komunikasi. Karena fotografi merupakan sebuah pesan dengan menggunakan media, yaitu gambar. Selain itu fotografi berkaitan erat dengan simbol-simbol dan ini juga merupakan hasil komunikasi.

Nilai seninya di sini, bagaimana cara membuat foto menjadi suatu proses penyampaian emosi sang seniman, lewat foto emosi sang fotografer agar bisa terlampiaskan. Selain itu bagaimana menciptakan sebuah keindahan - keindahan dari suatu foto.

Fotografi juga merupakan salah satu produk jurnalis. karena fotografi adalah proses perekaman dan penyampaian realitas lewat foto/gambar adalah berita apalagi jika lengkap mengandung 5W+1H.

Banyak pembahasan mengenai fotografi, dan semuanya tidak terlepas dengan hasil dari fotografi, yaitu gambar atau yang disebut kebanyakan orang adalah foto.

Mungkin asumsi mengenai foto adalah hasil dari proses fotografi bisa dibenarkan. Namun pengistilahan foto sebenarnya adalah salah. Jika ditarik dari asal katanya, fotografi berasal dari bahasa Yunai, fotos artinya cahaya, dan grafos artinya tulisan/lukisan. Jika kita hanya menyebut kata “foto”, maka seharusnya artinya adalah cahaya bukan gambar hasil dari proses fotografi. Satu lagi salah kapra mengenai pemaknaan sebuah bahasa. Entah siapa yang memulai.

Selanjutnya, bicara fotografi tidak terlepas dari alat yang digunakan untuk memotret, yaitu kamera. Teknologi membantu kemajuan dan kecanggihan kamera-kamera masa kini. Kamera dengan fitur-fiturnya ingin bahkan mendekati kehebatan mata – padahal mata adalah ciptaan Tuhan. Entah nantinya dikemudian hari, mungkin mata setiap orang akan digantikan dengan kamera, siapa yang akan tahu?

Fotografi, entah untuk komunikasi, kejurnalistikan, seni atau ada kepentingan lainnya adalah sama saja, hasilnya gambar bukan foto.



No Response to "Berbicara lewat foto"

Posting Komentar